Monday 17 November 2014

Pesepak Bola Cilik Indonesia Tewas Ditusuk di Belanda

Seorang bocah berumur 10 tahun yang bermain di klub Amsterdam SDZ, Ferdyan Sjarifudin meninggal akibat penusukan.

Kejadiannya pada Kamis (13/11) lalu. Diduga, pelakunya ayah kandungnya sendiri. Kedua orangtua Ferdyan berasal dari Madiun, Jawa Timur.

Berita kematian Ferdyan hampir ada disemua media Belanda besar atau kecil. Dalam laporan at5, Ferdyan ditemukan bersimbah darah didepan apartemen Spaarndammerbuurt Amsterdam.

Menurut sepakbolanda, situs khusus sepak bola Belanda dan hubungannya dengan Indonesia, Ferdyan merupakan anak pendiam, ramah, dan sayang orangtuanya. Dia juga akrab dengan keluarga besarnya diIndonesia. Beberapa bulan lalu, dia merasa senang bisa berlibur dan bertemu keluarga besarnya di Madiun, Jawa Timur.

Pada musim 2014-2015, Ferdyan bermain di avv SDZ. Oleh pelatihnya, Ferdyan yang berposisi sebagai pemain bertahan ini diberi sebutan,pemain yang bermental sepak bola baik.

"Dia anak yang tenang, ramah, dan selalu terlibat permainan," ujar pelatih Dimitry Jansen.
Di klub avv SDZ, Ferdya sudah dua tahun aktif sebagai kandidat pemain kompetsi.

Namun, baru musim ini terseleksi untuk kompetisi. Dua kali latihan dan satu kompetisi ditim E6.
"Kita bisa melihat, dia sangat bersemangat. Saat diganti, dia langsung nanya, kapan bisa masuk lagi," kata Jansen.

Tak hanya keluarganya, pihak klub pun merasa sangat kehilangan. Klub avv SDZ membuat tepat khusus untuk ungkapan berkabung dan berbelasungkawa. Selain itu, dalam semua pertandingan avv SDZ akan dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang bocah malang ini.

Sekolahnya, Spaarndammerhout juga menggelar acara khusus untuk mengenang fan Ajax dan Real Madrid ini. Mereka melakukan long march dari sekolah ke rumahnya. Di dinding depan apartemennya tertulis "Waarom? R.I.P Ferdyan ".

No comments:

Post a Comment