Monday 17 November 2014

Cerita tragis bocah kelas 1 SD dikeroyok kakak kelas hingga buta





Cerita senior menghajar junior di sekolah memang tidak pernah habisnya. Senior kerap merasa paling hebat hingga mengintervensi juniornya.

Dayan Ahmadi (7 tahun) siswa SD Padang Makmur 02, Desa Padang Utama, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, dibully oleh kakak kelasnya. Dayan tak berdaya ketika dirinya dihajar habis-habisan oleh kakak kelasnya.

Akibat dihajar, mata kanan Dayan kini mengalami kebutaan. Bahkan, mata kanan Dayan bengkak hingga mau copot.

Kini Dayan masih dirawat di ruang ICU RS Tarakan Jakarta Pusat. Rencananya, Dayan segera dirujuk ke RSCM untuk melakukan operasi mata.

Bocah kelas 1 SD itu dikeroyok dua kakak kelasnya masing-masing kelas 4 dan 5. Dayan mengalami kebutaan pada mata sebelah kanan.

"Dayan Ahmadi bercerita kalau sakitnya itu karena dipukul oleh dua kakak kelasnya kelas 4 dan kelas 5. Kesaksian dari kawannya yang melihat katanya yang satu memegang tangannya yang satu memukuli wajahnya," kata paman korban Yasir Sudarmanto kepada merdeka.com di RS Tarakan Jakarta Pusat, Senin (17/11).

Menurut Yasir, korban saat ini sedang dirawat di ruang ICU RS Tarakan. Korban hanya dirawat untuk pemulihan awal kemudian akan dirujuk ke RSCM Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan operasi mata.

"Sekarang langsung ke ruang operasi. Penanganan sementara tidak dioperasi di sini tapi di RSCM. Di sini hanya diurusi pemulihannya karena di sini peralatannya kurang. Hari ini masih nginap di sini. Baru besok atau lusa dirujuk ke RSCM," ujar Yasir.


Menurut penuturan paman korban Yasir Sudarmanto, pemukulan itu terjadi dua bulan yang lalu di Padang Makmur 02, Katingan, Kalimantan Tengah. Yasir menceritakan awalnya korban hanya mengalami pendarahan di bagian hidung dan bengkak-bengkak. Lalu sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diperiksa.

"Kira-kira dua bulan yang lalu. Dayan Ahmadi diantar wali kelasnya ke ibunya. Saat itu ibunya sedang mengantar adiknya yang masih TK. Karena Dayan keluar darah dari hidung oleh keluarga kemudian dibawa ke puskesmas dan minum obat. Setelah dua hari kemudian barulah tampak bengkak-bengkak di muka Dayan," kata Yasir kepada merdeka.com di RS Tarakan Jakarta Pusat, Senin (17/11).

Lebih jauh Yasir menceritakan setelah muka Dayan terlihat membengkak, pihak keluarga langsung membawa Dayan ke dokter di kabupaten. Dari situ tampak mata Dayan sebelah kanan terlihat semakin membengkak, bahkan hampir keluar bola matanya.

"Kemudian dari pihak puskesmas disarankan dibawa ke kota. Kemudian dibawa ke Sampit tapi bukan di rumah sakit, hanya di dokter saja dengan menginap dan diminta 3 hari menunggu perkembangan. Namun perkembangannya tidak tampak kemudian Dayan di bawa bulang semakin lama makin bengkak sampai mata yang awalnya hanya menonjol, hampir keluar yang kanan," paparnya.

No comments:

Post a Comment