Jam kerja yang panjang tingkatkan risiko stroke

Para peneliti menemukan fakta bahwa bekerja 55 jam atau lebih dalam sepekan bisa meningkatkan peluang terkena stroke sebesar 33 persen dibandingkan dengan orang yang bekerja secara teratur 40 jam atau kurang per pekan.

Selain itu situs Independent menyebutkan bahwa para peneliti juga menemukan fakta bahwa bekerja terlampau lama juga akan meningkatkan munculnya penyakit jantung koroner sebesar 13 persen dibandingkan dengan orang yang bekerja normal dalam sepekan.

"Kumpulan dari semua studi tentang topik ini memungkinkan kami untuk meneliti hubungan antara jam kerja dan risiko penyakit kardiovaskular dengan tingkat presisi yang lebih baik," kata Professor Mika Kivimaki dari University College London kepada Independent.

"Para profesional bidang kesehatan mesti peduli bahwa bekerja untuk waktu yang lama berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke, dan juga penyakit jantung koroner," tambah Kivimaki.
Blog New York Times menyebutkan temuan ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin atau wilayah tempat tinggal dan juga tidak tergantung pada metode diagnosa stroke yang dijalani, sehingga temuan ini dianggap oleh para peneliti sangat sahih.

Alasan meningkatnya risiko stroke atau penyakit jantung tidak bisa dijelaskan, namun seperti dituliskan oleh TIME.com kemungkinan besar berhubungan dengan bertambahnya tekanan karena jam kerja yang lama, atau karena kebiasaan buruk yang berhubungan dengan jam kerja yang panjang seperti kurangnya olahraga atau konsumsi alkohol yang tinggi.

Menanggapi temuan ini, Dr Mike Knapton dari British Heart Foundation mengatakan kepada koran Telegraph: "Dibutuhkan riset tambahan jika kita ingin memahami mekanisme biologis yang bisa mengarah pada meningkatnya risiko stroke dan serangan jantung bagi orang yang bekerja lama."
"Dokter harus memberikan perhatian khusus terhadap faktor pemicu meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular saat mereka memeriksa pasien dengan jam kerja yang panjang," katanya kata Knapton.
Dr Tim Chico, seorang ahli penyakit kardiovaskular dari University of Sheffield, kepada Mirror menambahkan,"Bagi banyak orang, mengurangi jam kerja adalah sesuatu yang sulit atau bahkan tidak memungkinkan.



(sumber)