Tuesday 1 September 2015

Fakta Mengerikan di Balik Produksi Film Panas


Fakta Mengerikan di Balik Produksi Film Porno
Anda mungkin termasuk orang yang sering dibuat kagum oleh adegan-adegan dalam film panas alias film biru.
Bagaimana tidak, tokoh-tokoh dalam film tersebut memiliki bentuk tubuh aduhai, hasrat bercinta yang seolah tidak pernah padam, dan tentu saja permainan cinta dengan durasi yang sangat lama.
Namun, itu semua sebenarnya hanya ada dalam film.
Semua adegan yang Anda lihat tidak menggambarkan apa yang terjadi dalam kehidupan nyata.
Berikut adalah beberapa fakta yang perlu Anda tahu.
- Ukuran Anu yang besar
Hanya ada sedikit wanita yang bisa menghadapi dan juga menikmati ukuran Anu yang terlalu besar.

Menurut Seymore Butts, salah satu sutradara film panas, cukup banyak aktris film panas yang sebenarnya kesakitan saat beradegan dengan bintang panas yang memiliki Anu besar.
"Saya biasanya mengedit wajah aktris yang tampak kesakitan karena itu mengganggu. Itu bisa menghilangkan fantasi penonton," kata Butts.
- Berhubungan maraton
Banyak orang yang iri dengan performa para aktor film panas karena mampu berhubungan dalam waktu yang sangat lama.
Padahal, sebelum kamera mulai merekam, mereka sudah mengonsumsi pil atau injeksi Anu agar bisa bertahan lama.
Selain itu, pengambilan gambar juga memiliki jeda sehingga para pemainnya bisa beristirahat dan tentunya meraih kesegaran kembali.
Artinya, tidak ada pemain yang melakukannya secara nonstop.

Permainan yang terus-menerus selama bertahun-tahun karena pembuatan film ternyata berdampak negatif pada organ mematikan para aktor.
Sebagian ada yang tidak bisa keluar saat bercinta, bahkan ada yang sudah kebal dengan obat antiimpotensi yang sering mereka minum saat berakting.
- Libido yang sulit terpuaskan
Memang ada bintang panas yang bermain film murni untuk cinta, tetapi jumlahnya bisa dihitung jari.
Menurut Butts, berdasarkan pengalamannya, para pemainnya melakukan adegan karena uang, lalu karena ingin mendapat sanjungan, lalu kebebasan, baru karena berhubungan.
Sebagian besar dari pemain itu tidak menikmati berhubungan. 
Ada pula pemain yang sebenarnya lesboan sehingga tidak menikmati hubungan dengan pria, dan sebagainya.

No comments:

Post a Comment