video percintaan dewasa sejak lama digolongkan oleh peneliti sebagai perusak kinerja otak. Selain itu, video tersebut memberikan efek kecanduan baik bagi anak-anak hingga orang dewasa sekalipun.
Efek buruk video yang terbaru terjadi di China. Kali ini menimpa seorang remaja 16 tahun yang nekat mencoba bunuh diri karena trauma dipaksa ayahnya menonton video 18 plus sejak usia 5 tahun.
Remaja bernama Lei Chung itu mengatakan, saban hari ayahnya selalu menonton film tersebut di komputer sehingga mau tidak mau ia pun ikut menonton.
"Aku mencoba untuk tidak melihat, tetapi ayah selalu berisik dan ketika aku telanjur melihatnya aku tak bisa mengeluarkan gambar-gambar itu dari kepalaku," tutur Lei Chung kepada dokternya.
Pernah Lei Chung meminta ayahnya menghentikan kebiasaan menonton film dewasa, namun ia justru mendapat siksaan fisik.
Lei Chung mengaku putus asa karena otaknya rusak dipenuhi bayangan visualisasi video tersebut. Ia tidak bisa berpikir dan berkonsentrasi. Puncaknya, Lei Chung mencoba bunuh diri. Beruntung salah seorang teman memergoki dan menyarankannya berkonsultasi ke dokter.
Oleh dokter yang memeriksa Lei Chung disebutkan, ia menderita kelainan mental baru yang disebut PTSD. Penyebabnya adalah video dewasa yang ditontonnya saat kecil.
Dokter Ti Yu mewanti-wanti agar orang tua menghindarkan segala hal berbau film dewasa dari jangkauan anaknya sejak masih balita. Demikian dilansir dari Daily Mail, Sabtu (8/11).
No comments:
Post a Comment