Wednesday 25 March 2015

Korek-korek tanah, polisi di Aceh dapat batu mustika Rp 22 miliar

Korek-korek tanah, polisi di Aceh dapat batu mustika Rp 22 miliar
  Anggota Polisi Air Kepolisian Daerah Aceh, Brigadir Kepala (Bripka) Safrizal menemukan batu Mustika Mani Gajah berawal dari mimpi. Setelah dua kali mimpi, setengah percaya, dirinya menuju ke lokasi yang dimimpikannya.

Saat tiba di lokasi, Bripka Safrizal mengambil kayu sepanjang dua meter mengorek-ngorek lokasi seperti petunjuk dalam mimpi sedalam 10 sentimeter. Lalu dia menemukan kantong plastik yang berisi batu tersebut.

"Saya dapat pertama ini dalam mimpi, pertama saya tidak hirau, tetapi tiga hari setelah mimpi pertama, seakan-akan nyata adanya, maka saya datangi untuk mengambilnya," kata Brikpa Safrizal kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (25/3).

Batu fosil Mustika Mani Gajah ini ditemukan sekitar tiga minggu lalu di Kampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Setelah ditimbang di toko emas, batu fosil ini seberat 22,2 gram berwarna putih kristal dibandrol harga Rp 22,2 miliar.

Setelah satu minggu ditemukannya fosil Mustika Mani Gajah ini, Bripka Safrizal mengaku mimpi bertemu dengan Presiden Jokowi dan bahunya ditepuk oleh orang nomor satu di Indonesia, seraya memberikan selamat kepadanya.

"Saya sempat mimpi bertemu Presiden setelah dapat batu ini dan menepuk bahu saya, Pak Presiden bilang selamat untuk saya," imbuhnya.

Awalnya, Bripka Safrizal tidak mengetahui sama sekali batu ini memiliki harga selangit. Karena dia suka dengan batu ini, lalu menggantungkannya di leher. "Baru kemudian dilihat oleh salah seorang kolektor batu, dibilang ini mahal harganya," jelasnya.

Lantas batu Mustika Mani Gajah yang dia temukan menarik perhatian beberapa orang kolektor. Seorang pengusaha showroom mobil di Banda Aceh sempat menawarkan Rp 5 miliar ditambah satu unit rumah seharga Rp 1 miliar.

Kemudian seorang sipil yang bekerja di Kodam Iskandar Muda juga menginginkan mustika itu dengan harga Rp 2,5 miliar ditambah satu unit mobil Toyota Rush.

"Belum saya lepaskan, saya tetap bertahan dengan harga Rp 1 miliar per gram, jadi totalnya Rp 22,2 miliar," tegasnya.

Bila nantinya mustika Mani Gajah laku terjual dengan harga Rp 22,2 miliar, Bripka Safrizal bernazar akan membangun rumah panti suhan anak yatim seharga Rp 3 miliar.

Rencananya, panti asuhan untuk anak yatim ini akan dibangun di lokasi tempat ditemukannya batu berharga ini yaitu di Kampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Bila tidak ada lahan, dirinya akan mencari lahan lain untuk dibangun panti asuhan.

"Kalau belum peletakan batu pertama pembangunan panti asuhan nanti, sepersen pun saya tidak makan uang hasil penjualan barang ini, saya bangun terlebih dahulu panti asuhan," tukasnya.

Barang berharga ini, jelasnya, saat ini disimpan di safety box di BCA Banda Aceh. Siapa pun nanti yang ingin membeli, Bripka Safrizal menyebutkan akan melakukan transaksi di bank ini.

sumber:merdeka.com

No comments:

Post a Comment