Saturday 7 February 2015

5 Penyesalan Terbesar Manusia Sepanjang Hidup

Ada pepatah lama yang mengatakan: "Penyesalan selalu datang terlambat."

Menyesal adalah bagian dari kehidupan kita sebagai manusia. Setiap manusia akan tiba di satu titik ketika dia menyadari ada yang tidak tercapai, atau ada satu hal yang seharusnya dilakukan sejak dulu tetapi tidak dilakukan. Pada akhirnya penyesalan akan terasa sangat pahit, dan banyak yang mengatakan, "Andaikan waktu bisa diputar kembali.."

Sayangnya waktu tidak bisa diulang.

Dari banyaknya penyesalan yang dialami manusia, inilah 5 penyesalan terbesar mereka. Bacalah dengan bijak, agar Anda memiliki gambaran akan penyesalan-penyesalan yang sering hadir dalam kehidupan sehari-hari. Semoga 5 hal ini tidak akan menjadi penyesalan yang membuat Anda ingin memutar kembali waktu.

1. Penyesalan Tidak Sempat Mengatakan Cinta.

Setiap manusia berhak tahu bahwa dia dicintai, sayangnya kadang rasa malu, gengsi dan ego membuat seseorang tidak mau mengungkapkan rasa cintanya. Rasa cinta ini tidak hanya antar dua insan manusia, tetapi juga rasa cinta dari anak ke orang tua, kakak ke adik, sahabat ke sahabat dan sebagainya. Percayalah, penyesalan rasanya sangat sakit ketika seseorang itu sudah pergi selamanya.

Maka selagi Anda masih diberi kesempatan untuk hidup, katakanlah pada orang yang Anda sayang betapa Anda menyayangi mereka, betapa kehadiran mereka begitu berarti untuk Anda. Jika kata-kata itu sulit terucap, tuliskan di sebuah kertas. Tidak sulit bukan memeluk dan mencium orang Anda sayang selagi Anda bisa. Sudahkah hari ini Anda mengatakan cinta pada ibu, ayah, suami dan anak-anak Anda?

2. Mengabaikan Kesehatan Sejak Muda

Hal yang memilukan dari manusia masa kini adalah keinginan untuk bekerja dan bekerja demi menghasilkan banyak uang tanpa menghiraukan kesehatannya. Makan sembarangan, stres sedikit langsung merokok, sering begadang dan sebagainya. Namun saat dia sudah punya banyak uang, kesehatan menjadi bumerang dan akhirnya uang yang sudah terkumpul dihabiskan untuk mendapatkan kembali kesehatan itu.

Maka mulai sekarang perhatikan apa yang Anda makan, dengan siapa Anda menghabiskan waktu dan apakah tidur Anda cukup setiap hari. Pikirkan masa tua Anda, hadir dalam pernikahan anak Anda dan bermain dengan cucu bisa menjadi motivasi untuk selalu sehat. Punya rumah atau perhiasan sebagai investasi memang tidak salah, namun harta terbesar Anda adalah kesehatan.

3. Bekerja Terlalu Keras Tapi...

Bekerja keras demi menghasilkan pundi-pundi uang memang tidak salah, impian membelikan rumah untuk orang tua atau memberangkatkan haji orang tua adalah hal yang mulia. Namun jangan sampai impian baik tersebut membuat lupa waktu dan justru mengabaikan orang tua. Kadang terlalu semangat bekerja membuat seseorang abai dan lupa pada orang-orang yang selalu mendukung dan mendoakan.

Tarik napas sejenak dan luangkan waktu untuk orang yang Anda sayangi. Kadang kehadiran Anda begitu dinanti-nanti melebihi berapapun banyak materi yang bisa Anda bagi. Kadang mendengar suara Anda menanyakan, "Bunda apa kabar?" lebih menenangkan hati ketimbang setumpuk materi. Maka mulailah seimbangkan hidup Anda. Hidup tidak hanya tentang berapa banyak materi yang Anda raih, tetapi dengan siapa Anda akan menikmatinya.

4. Meninggalkan Teman Yang Tulus

Dalam hidup ini, akan ada banyak orang yang datang dan pergi. Namun teman-teman yang tulus tidak akan pernah pergi dari hidup Anda. Merekalah orang-orang yang selalu ada di saat Anda senang dan susah. Sayangnya, banyak orang yang justru meninggalkan teman-teman yang tulus setelah datang teman-teman baru yang lebih selevel dan keren. Sedangkan teman lama dianggap tidak keren dan sudah tidak pantas untuk Anda.

Ingatlah kata-kata ini:
Ketika Anda dalam kondisi makmur dan kaya, teman-teman Anda tahu siapa Anda. Namun ketika Anda dalam kondisi miskin dan sengsara, Anda tahu siapa teman-teman Anda.

Banyak cerita bahwa kehadiran orang baru seringkali hanya memanfaatkan ketenaran atau materi seseorang. Namun ketika tiba masa kesusahan datang, orang yang dianggap teman ini justru pergi. Justru teman-teman lama yang Anda tinggalkan, merekalah yang tetap kembali pada Anda, walau sempat Anda tinggalkan.Jadi sayangilah teman-teman yang memang tulus hadir dalam hidup Anda. Bukan teman yang sekedar 'selevel' dengan Anda.

5. Membangkang Pada Orang Tua

Saat seseorang merasa sudah dewasa, seringkali nasihat dan omongan orang tua diabaikan. Kadang anak merasa "Aku kan sudah besar, suka-suka aku mau berbuat apa," padahal orang tua punya pengalaman yang lebih banyak. Walau memang, kadang orang tua ingin ini dan itu yang tidak sesuai dengan kata hati. Cara untuk menyikapi hal ini adalah duduk bersama, mengobrol. Sebab orang tua memang perlu belajar dan percaya bahwa keputusan anaknya bisa dipertanggung jawabkan. Dan dari sisi anak, bicara bersama lebih baik daripada membantah sambil berlalu.

Seringkali ada kejadian yang membuat anak tersandung keputusannya sehingga sangat menyesal dan kembali pada orang tuanya. Bahkan ada anak yang benar-benar merasakan penyesalan itu setelah orang tuanya sudah meninggal. Tak jarang penyesalan itu membuat luka dalam kehidupan. Maka selagi Anda masih bisa membicarakan banyak dengan baik bersama orang tua, duduklah bersama.

Oh dan satu lagi, mengutak-atik smartphone memang menyenangkan, namun pikirkan ini: berapa banyak waktu yang Anda buang smartphone dan media sosial hingga akhirnya mengabaikan orang tua?Semoga artikel ini bisa membuat Anda menyadari ada banyak hal yang bisa disyukuri saat ini. Penyesalan selalu datang terlambat, maka cegahlah selagi Anda bisa.

No comments:

Post a Comment